Ibu E adalah seorang wanita berusia 30 tahun dengan berat badan 55 kg. yang bersangkutan masuk ke rumah sakit karena infeksi dada, yang untuk itu mendapatkan antibiotika ko-amoksikav. Sampai saat ini tidak dijumpai adanya gejala alergi. Ibu E juga mengeluhkan muntah beberapa kali. Pada pemeriksaan kulitnya nampak kuning dan dia memiliki bekas garukan pada tangan dan kaki. Sampel darah telah diambil.untuk tes fungsi hati dan hasilnya sebagai berikut : SGOT 123 unit/liter ( < 35 unit/liter) SGPT 645 unit/liter(25 – 100 unit/liter) Lembar pemberian obatnya di bangsal menunjukan bahwa dia mendapatkan pegobatan sebagai berikut : Ko-amoksiklav 375 mg, 3x sehari. Serta lotion kalamin.
Pertanyaan
Identifikasi masalah yang terkait dengan terapi obat pada pasien
Jawab
Pasien menunjukan tanda dan gejala disfungsi hati yaitu merasa lemah,muntah beberapa kali dan kulit nampak kuning.
Tes fungsi hatinya tidak normal
Dari kasus diatas seorang dokter meberikan Ko-aoksiklav disebabkan karena pasien mengalami nyeri dada yang disebabkan oleh bakteri
Bekas garukan pada tangan dan kaki berkaitan dengan pruritus sehingga diberikan lotio kalamin Ko-amoksikav menandung amoksisilin degan penghambatan (beta-laktamase). Obat ini sangat aktif terhadap bakteri Haemophilus infulezae, Moraxella (Branhamella) catarrhais, Staphylococcus aures, Neisseria gonorrhoeae dan Baceriodes fragilis. (Clinial Drug Data)
Asam klapulanat digunakan dalam kombinasi dengan turunan penisilin untuk meperanjang efek antibakterinya (Kimia Medisinal)
BNF (British National Formulary) Edisi 50 suatu penelitian menunjukan bahwa risiko toksisitas hati akut dari Ko-amoksiklav adalah sekitar 6 kali lebih besar dibandingkan amoksisilin.
Efek samping dari ko-amoksklav yang sering terjadi adalah cholestatic jaudiace terutama pada laki – laki dengan usia diatas 65 tahun.
Lamanya pengobatan dengan ko-amoksiklav harus sesuai dengan indikasi dan seharunya tidak melebihi 14 hari. Tindakan yang dilakukan
Dilakukan cek fungsi hatidan identifikasi penyakit hati yang diderita pasien
Ko-amoksiklav dapat diganti dengan amoksisilin
Pustaka
Anonim,BNF,Ed50th hal 52
Anderson dkk . Clinical Drug Data,10th Edition,Mc Graw.hill Copanies hal126 -127
Siswanto&Bambang Soekardjo,Kimia Medicinal.Airlangga University Press
Pertanyaan
Identifikasi masalah yang terkait dengan terapi obat pada pasien
Jawab
Pasien menunjukan tanda dan gejala disfungsi hati yaitu merasa lemah,muntah beberapa kali dan kulit nampak kuning.
Tes fungsi hatinya tidak normal
Dari kasus diatas seorang dokter meberikan Ko-aoksiklav disebabkan karena pasien mengalami nyeri dada yang disebabkan oleh bakteri
Bekas garukan pada tangan dan kaki berkaitan dengan pruritus sehingga diberikan lotio kalamin Ko-amoksikav menandung amoksisilin degan penghambatan (beta-laktamase). Obat ini sangat aktif terhadap bakteri Haemophilus infulezae, Moraxella (Branhamella) catarrhais, Staphylococcus aures, Neisseria gonorrhoeae dan Baceriodes fragilis. (Clinial Drug Data)
Asam klapulanat digunakan dalam kombinasi dengan turunan penisilin untuk meperanjang efek antibakterinya (Kimia Medisinal)
BNF (British National Formulary) Edisi 50 suatu penelitian menunjukan bahwa risiko toksisitas hati akut dari Ko-amoksiklav adalah sekitar 6 kali lebih besar dibandingkan amoksisilin.
Efek samping dari ko-amoksklav yang sering terjadi adalah cholestatic jaudiace terutama pada laki – laki dengan usia diatas 65 tahun.
Lamanya pengobatan dengan ko-amoksiklav harus sesuai dengan indikasi dan seharunya tidak melebihi 14 hari. Tindakan yang dilakukan
Dilakukan cek fungsi hatidan identifikasi penyakit hati yang diderita pasien
Ko-amoksiklav dapat diganti dengan amoksisilin
Pustaka
Anonim,BNF,Ed50th hal 52
Anderson dkk . Clinical Drug Data,10th Edition,Mc Graw.hill Copanies hal126 -127
Siswanto&Bambang Soekardjo,Kimia Medicinal.Airlangga University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar