Cari Blog Ini

Rabu, 04 Mei 2011

SALEP

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. ( FI III Hal 33 )
Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir. (FI IV )
ATURAN UMUM PEMBUATAN SALEP
1. Bagian – bagian yang dapat larut dalam sejumlah campuran lemak yamg diperuntukkan bilamana perlu dilarutkan dengan pemanasan di dalamnya.
2. Zat-zat yang mudah larut dalam air kecuali ditentukan lain ,bila banyak nya air yang dipergunakan untuk pelarutan dapat dipungut oleh jumlah campuran lemak yang telah ditentukan, mula-mula dilarutkan dalam air; banyaknya air yang dipergunakan mula-mula dikurangi dari jumlah yang telah ditentukan dari campuran lemak.
3. Zat-zat yang dalam lemak dan dalam air atau kurang cukup dapat larut harus sebelumnya dijadikan serbuk, dan diayak melalui dasar ayakan B40. Pada pembuatan unguenta ini zat yang padat sebelumnya dicampur rata dengan lemak, yang beratnya sama atau setengahnya,bilamana perlu sebelumnya dilelehkan dan kemudian sejumlah sisa lemaknya telah atau tidak dilelehkan ditambahkan sebagian demi sebagian.
4. Apabila unguenta dibuat dengan perlelehan, maka campurannya harus diaduk sampai dingin.
BERDASARKAN KOMPOSISI DASAR SALEP DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT
  1. Dasar salep hidrokarbon,yaitu terdiri dari antara lain:
    • Vaselin putih,Vaselin kuning
    • Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning
    • Parafin encer, Parafin padat
    • Minyak tumbuh-tumbuhan
  2. Dasar salep serap,yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain:
· Adeps lanae
· Unguentum Simplex
Campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen
· Hydrophilic petrolatum
86 Vaselin Alba,8 Cera Alba,3 Stearyl alcohol, dan 3 kolesterol.
(IMO,hal 52-53)
ZAT-ZAT YANG DAPAT DILARUTKAN DALAM DASAR SALEP
Umumnya kelarutan obat dalam minyak lemak lebih besar daripada dalam vaselin.
Champora, Mentholum, Phenolum, Thymolum dan Guayacolum lebih mudah dilarutkan dengan cara digerus dalam mortir dengan minyak lemak. Bila dasar salep mengandung vaselin, maka zat-zat tersebut digerus halus dan tambahkan sebagian (+ sama banyak) Vaselin sampai homogen, baru ditambahkan sisa vaselin dan bagian dasar salep yang lain.
Champora dapat dihaluskan dengan tambahan Spiritus fortior atau eter secukupnya sampai larut setelah itu ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit, diaduk sampai spiritus fortiornya menguap.
Bila zat-zat tersebut bersama-sama dalam salep, lebih mudah dicampur dan digerus dulu biar meleleh baru ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit.
(IMO,hal 55)
ZAT-ZAT YANG MUDAH LARUT DALAM AIR
Bila masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia maka obatnya dilarutkan dulu dalam sebagian dulu dalam air dan dicampur dengan bagian dasar salep yang dapat menyerap air, setelah seluruh obat dalam air terserap, baru ditambahkan bagian-bagian lain dasar salep, digerus dan diaduk hingga homogen.
Dasar salep yang dapat menyerap air antara lain ialah Adeps lanae, Unguentum Simplex, hydrophilic ointment. Dan dasar salep yang sudah mengandung air antara lain Lanoline (25% air), Unguentum Leniens (25%), Unguentum Cetylicum hydrosum (40%).
(IMO, hal 57)
ZAT-ZAT YANG KURANG LARUT ATAU TIDAK LARUT DALAM DASAR SALEP
Zat-zat ini diserbukkan dulu dengan derajat halus serbuk pengayak no.100. setelah itu serbuk dicampur baik-baik dengan sama berat masa salep, atau dengan salah satu bahan dasar salep. Bila perlu bahan dasar salep tersebut dilelehkan terlebih dahulu, setelah itu sisa bahan-bahan yang lainditambahkan sedikit demi sedikit sambil digerus dan diaduk hingga homogen. Untuk pencegahan pengkristalan pada waktu pendinginan, seperti Cera flava, Cera alba, Cetylalcoholum dan Paraffinum solidum tidak tersisa dari dasar salep yang cair atau lunak.
(IMO,hal 59)
BAHAN YANG DITAMBAHKAN TERAKHIR PADA SUATU MASSA SALEP
Balsem-balsem dan minyak atsiri, balsam merupakan campuran dari damar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsirinya akan menguap.
(Ilmu Resep Teori,hal 48)
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
  1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
  2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
  3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
  4. Dasar salep yang cocok.
  5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1987. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press
Anonim.Farmakope Indonesia ed III.DEPKES RI:Jakarta
Anonim.Farmakope Indonesia ed IV.DEPKES RI:Jakarta
Anonim.Ilmu Resep dan Teori.DEPKES RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar